Nokia memiliki beberapa kantor besar, salah satunya di New York, Amerika Serikat. Namun karena beberapa alasan, produsen ponsel asal Finlandia ini memutuskan menjual kantor tersebut.
Kantor Nokia yang terletak di White Plains, New York, ini menjadi milik Nokia sejak tahun 2005. Sekitar 300 orang bekerja di sana.
Kantor itu kala dibangun menghabiskan biaya sekitar USD 30 juta. Namun sekarang, Nokia menjualnya dengan harga rugi sebesar USD 12 juta atau di kisaran Rp 112 miliar.
Pembelinya adalah sebuah perusahaan bioteknologi bernama Histogenetics. Mereka menganggap harga tersebut sangat bagus.
Penjualan ini kabarnya sebagai salah satu upaya efisiensi Nokia yang saat ini tengah menurun performa bisnisnya. Selain itu, lokasi kantor dianggap kurang strategis. Lalu apakah Nokia tidak akan beroperasi lagi di Negeri Paman Sam tersebut?
Ternyata tidak. Sebab sejak Februari 2011, Nokia punya kantor baru di kawasan Sunnyvale, salah satu pusat teknologi di Amerika Serikat. Para karyawan agaknya dipindah semuanya ke kantor baru tersebut.