Ketatnya pengamanan acara peresmian dealer Harley Davidson Mabua di Jalan Dr Wahidin No 93, Kota Semarang, Sabtu (19/5), tak menyiutkan nyali Bagus Adi Saputro (23) untuk membawa lari sebuah motor gede (moge) Harley Davidson atau HD. Bagus sangat percaya diri karena telah melakukan perhitungan dengan cermat.
Tanpa kesulitan, Bagus mampu menembus pengamanan acara peresmian dealer HD yang dihadiri Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan, sejumlah pejabat penting dan tentu saja para owner Harley Davidson.
Bagus menggasak Harley yang diparkir di halaman luar, tak jauh dari pos keamanan. Menurut Bagus, saat itu, di pos ada beberapa petugas keamanan dan petugas parkir. Namun, mereka tidak menghalangi saat Bagus pergi dengan salah satu moge.
"Harley itu memang tidak ada kuncinya, hanya sebuah tombol on-off saja. Saya sudah mempelajari dan mengenal jenis Harleynya," kata Bagus di Mapolrestabes Semarang di Kalisari, Minggu (20/5).
Ketika acara peresmian selesai, salah satu pemilik Harley menyadari kalau mogenya tidak ada. Polisi dan para pemilik Harley yang memiliki ikatan persaudaraan kuat segera berpencar untuk untuk mengumpulkan informasi tentang moge yang raib tersebut.
Sementara itu, orang tua Bagus kaget mendapati anaknya pulang naik moge. Padahal beberapa jam sebelumnya, Bagus meninggalkan rumah naik sepeda motor Honda Supra.
Bagus lalu memantau Twitter dan menemukan beberapa pemilik Harley yang ngetwit ihwal raibnya Harley Davidson jenis Ultra Classic keluaran tahun 2008 nopol B 6619 SGQ milik Susanto El Fariz (37), warga Karanganyar, Borobudur, Kabupaten Magelang. Informasi di twitter itu juga menyertakan nomor ponsel Susanto (pemilik HD).
Bagus ikut berkomentar tentang raibnya Harley di acara peresmian Mabua Jalan Dr Wahidin, Semarang. Namun, pada waktu yang hampir bersamaan, warga Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang ini mengirim sms ke Susanto. "Saya menulis pesan bahwa saya telah menemukan kendaraannya. Saya berharap akan mendapatkan imbalan atau tebusan sebesar Rp 5 juta," kata sarjana hukum lulusan universitas swasta di Kota Semarang itu.
Bagus tak mendapat tanggapan dari Susanto. Namun, Sabtu malam, Bagus justru ditelepon Sainan, bos perusahaan Event Organizer (EO) Komunika yang beralamat di Jalan Sriwijaya, Semarang. Bagus pernah bekerja di perusahaan itu.
Di telepon itu, kata Bagus, Sainan meminta ia mengantar Harley tersebut ke kantor Komunika karena akan diantar ke sang pemilik. Bagus mematuhi perintah mantan bosnya dan berangkat ke kantor Komunika.
Saat sampai di Komunika, Minggu (20/5) sekitar pukul 01.00, Bagus ditangkap polisi. Rupanya, Susanto menyebarkan sms dari Bagus ke teman - temannya hingga didapat informasi bahwa pengirim sms itu adalah Bagus Adi Saputro, mantan anak buah Sainan. Bagus lalu dipancing datang ke Komunika.
Informasi tentang para pemilik HD akan berdatangan pada peresmian Mabua Jalan Dr Wahidin, kata Bagus, ia dapatkan dari rekannya yang bekerja di Mabua beberapa hari lalu. Bagus lalu menyusun rencana menggondol salah satu HD. Bahkan pada Kamis (17/5), Bagus survei ke Mabua Jalan Dr Wahidin.
"Saya mengetahui disana ada acara kumpul - kumpul pemilik Harley dari seorang teman saya yang bekerja di tempat tersebut," kata karyawan perusahaan penyewaan tenda ini.
Bagus mengaku, aksi pertamanya menggasak Harley Davidson ia lakukan pada pertengahan tahun 2011. Saat itu, Bagus membawa kabur HD tipe Ultra Classic dari sebuah hotel di Yogyakarta. Bagus kemudian mengontak si pemilik dan kemudian mendapat "tebusan" Rp 6 juta.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Elan Subilan mengatakan, pencurian itu terungkap setelah pihaknya meminta keterangan dari para pemilik Harley dan juru parkir. "Saat melakukan penyelidikan, kami juga mengaitkan pencurian ini dengan kasus raibnya Harley di Yogyakarta. Dari situ kami dapat menangkap pelakunya," kata Elan.
Tanpa kesulitan, Bagus mampu menembus pengamanan acara peresmian dealer HD yang dihadiri Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan, sejumlah pejabat penting dan tentu saja para owner Harley Davidson.
Bagus menggasak Harley yang diparkir di halaman luar, tak jauh dari pos keamanan. Menurut Bagus, saat itu, di pos ada beberapa petugas keamanan dan petugas parkir. Namun, mereka tidak menghalangi saat Bagus pergi dengan salah satu moge.
"Harley itu memang tidak ada kuncinya, hanya sebuah tombol on-off saja. Saya sudah mempelajari dan mengenal jenis Harleynya," kata Bagus di Mapolrestabes Semarang di Kalisari, Minggu (20/5).
Ketika acara peresmian selesai, salah satu pemilik Harley menyadari kalau mogenya tidak ada. Polisi dan para pemilik Harley yang memiliki ikatan persaudaraan kuat segera berpencar untuk untuk mengumpulkan informasi tentang moge yang raib tersebut.
Sementara itu, orang tua Bagus kaget mendapati anaknya pulang naik moge. Padahal beberapa jam sebelumnya, Bagus meninggalkan rumah naik sepeda motor Honda Supra.
Bagus lalu memantau Twitter dan menemukan beberapa pemilik Harley yang ngetwit ihwal raibnya Harley Davidson jenis Ultra Classic keluaran tahun 2008 nopol B 6619 SGQ milik Susanto El Fariz (37), warga Karanganyar, Borobudur, Kabupaten Magelang. Informasi di twitter itu juga menyertakan nomor ponsel Susanto (pemilik HD).
Bagus ikut berkomentar tentang raibnya Harley di acara peresmian Mabua Jalan Dr Wahidin, Semarang. Namun, pada waktu yang hampir bersamaan, warga Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang ini mengirim sms ke Susanto. "Saya menulis pesan bahwa saya telah menemukan kendaraannya. Saya berharap akan mendapatkan imbalan atau tebusan sebesar Rp 5 juta," kata sarjana hukum lulusan universitas swasta di Kota Semarang itu.
Bagus tak mendapat tanggapan dari Susanto. Namun, Sabtu malam, Bagus justru ditelepon Sainan, bos perusahaan Event Organizer (EO) Komunika yang beralamat di Jalan Sriwijaya, Semarang. Bagus pernah bekerja di perusahaan itu.
Di telepon itu, kata Bagus, Sainan meminta ia mengantar Harley tersebut ke kantor Komunika karena akan diantar ke sang pemilik. Bagus mematuhi perintah mantan bosnya dan berangkat ke kantor Komunika.
Saat sampai di Komunika, Minggu (20/5) sekitar pukul 01.00, Bagus ditangkap polisi. Rupanya, Susanto menyebarkan sms dari Bagus ke teman - temannya hingga didapat informasi bahwa pengirim sms itu adalah Bagus Adi Saputro, mantan anak buah Sainan. Bagus lalu dipancing datang ke Komunika.
Informasi tentang para pemilik HD akan berdatangan pada peresmian Mabua Jalan Dr Wahidin, kata Bagus, ia dapatkan dari rekannya yang bekerja di Mabua beberapa hari lalu. Bagus lalu menyusun rencana menggondol salah satu HD. Bahkan pada Kamis (17/5), Bagus survei ke Mabua Jalan Dr Wahidin.
"Saya mengetahui disana ada acara kumpul - kumpul pemilik Harley dari seorang teman saya yang bekerja di tempat tersebut," kata karyawan perusahaan penyewaan tenda ini.
Bagus mengaku, aksi pertamanya menggasak Harley Davidson ia lakukan pada pertengahan tahun 2011. Saat itu, Bagus membawa kabur HD tipe Ultra Classic dari sebuah hotel di Yogyakarta. Bagus kemudian mengontak si pemilik dan kemudian mendapat "tebusan" Rp 6 juta.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Elan Subilan mengatakan, pencurian itu terungkap setelah pihaknya meminta keterangan dari para pemilik Harley dan juru parkir. "Saat melakukan penyelidikan, kami juga mengaitkan pencurian ini dengan kasus raibnya Harley di Yogyakarta. Dari situ kami dapat menangkap pelakunya," kata Elan.